Memberikan perawatan yang terbaik adalah kewajiban bagi setiap pecinta kucing. Merawat bulu kucing agar tidak rontok merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan, karena berpengaruh terhadap kondisi fisik kucing. Jika kucing mengalami kerontokan yang berlebih, mungkin ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Merawat Bulu Kucing Agar Tidak Rontok Dengan Cara yang Efektif
Kucing yang mengalami kerontokan pada bulunya menimbulkan kecemasan bagi para pecinta kucing. Rontoknya bulu kucing juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, karena bulu-bulu tersebut akan bertebaran dan menempel di beberapa barang, seperti pakaian, sofa, hingga tempat tidur.
Bulu kucing yang rontok juga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada pernapasan, terutama bagi pecinta kucing yang memiliki penyakit seperti asma. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian tersebut, maka pecinta kucing wajib merawat bulu kucing agar tidak rontok, dengan cara-cara di bawah ini :
1. Membuat Pola Makan yang Berbeda dari Sebelumnya
Setiap pecinta kucing memiliki caranya tersendiri untuk memberikan asupan nutrisi cukup bagi para kucing. Namun, tidak semua asupan nutrisi yang disangka cukup memberikan manfaat yang berlebih terhadap kesehatan kucing, termasuk pada kesehatan bulunya.
Apabila tidak ada kecocokan antara pola asupan nutrisi sebelumnya yang masih menyebabkan kerontokan pada bulu, para pecinta kucing masih bisa mengubah pola makan tersebut.
Cara merubah pola makannya adalah dengan memberikan makanan yang mengandung gizi seimbang dan kaya omega.
Makanan yang mengandung asam lemak omega 6 dan 3 dapat membantu menjaga kesehatan pada bulu kucing, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kerontokan.
Salah satu merek makanan kucing yang bisa kamu gunakan adalah Muezza cat food. Terdapat kandungan protein, asam lemak omega 3, vitamin dan mineral yang bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, gigi, serta tulang dan dapat membuat bulu kucing menjadi lebih lembut dan bebas rontok.
Kamu bisa memilih beberapa varian rasa dari merek ini, diantaranya Mackerel Flavor, Ocean Fish Flavor, Tuna Flavor, Salmon Flavor. Keempat varian rasa tersebut dapat membuat kucing menjadi lebih happy.
2. Rutin Memandikan Kucing
Idealnya, memandikan kucing bisa dilakukan selama satu bulan sekali. Memandikan memang merupakan hal yang penting dalam merawat bulu kucing agar tidak rontok. Meski bukan aktivitas yang digemari oleh kucing, namun mandi bisa mencegah kerontokan yang berlebih dari bulu kucing.
Namun, terlalu sering memandikan kucing juga bukanlah hal yang baik dan dapat menyebabkan kerontokan pada bulu. Pecinta kucing harus memiliki jadwal rutin, setidaknya satu bulan sekali untuk memandikan kucing.
3. Menyikat Bulu Kucing
Pecinta kucing wajib melakukan ini setiap hari untuk mencegah bulu kucing menjadi rontok. Menyikat bulu kucing menjadi cara yang efektif sebagai upaya untuk merawat bulu kucing agar tidak rontok. Kamu bisa menggunakan sikat slicker sebagai alat untuk menyikat kucing dengan bulu sedang hingga panjang.
Sedangkan untuk kucing dengan bulu yang pendek, pecinta kucing bisa menggunakan sikat dengan dua sisi.
4. Buat Kucing untuk Tetap Terhidrasi
Memberikan air minum yang cukup juga merupakan salah satu cara merawat bulu kucing agar tidak rontok. Karena, dengan membuat kucing tidak meminum air yang cukup, akan mengakibatkan kulit dan bulunya menjadi kering, sehingga bulu tersebut akhirnya akan rontok.
5. Memberikan Shampoo yang Sesuai dengan Jenis Bulu Kucing
Saat memandikan kucing, pecinta kucing harus cermat memilih produk-produk pembersih yang sesuai dengan kucingnya. Salah satu produk tersebut adalah shampoo.
Salah memilih produk shampoo dan terlalu sering memandikan kucing akan menyebabkan kerontokan pada bulu kucing.
Agar tidak salah memilih shampoo, kamu bisa memilih berdasarkan kandungan shampoo di bawah 10% atau 20%. Karena tubuh kucing sangat sensitif terhadap kandungan detergen di dalam shampoo.
6. Membawa Kucing Peliharaan ke Dokter Hewan
Apabila sudah dilakukan beberapa cara di atas, namun bulu kucing masih saja rontok, kamu bisa langsung membawanya ke dokter hewan, karena dikhawatirkan penyebab dari rontoknya bulu kucing adalah penyakit yang berbahaya.
Dokter hewan akan memeriksa secara detail dan menyeluruh kepada kucing, jika ditemukan penyakit berbahaya dokter hewan segera melakukan tindakan penyembuhan.
Berbagai Penyakit Yang Menyebabkan Kucing Alami Kerontokan Pada Bulunya
Kerontokan pada bulu kucing dikenal dengan istilah alopecia. Istilah ini berupa kerontokan secara menyeluruh atau sebagian yang dialami oleh kucing.
Terdapat beberapa penyebab dari kerontokan pada bulu kucing, sehingga para pecinta kucing harus mengantisipasi hal tersebut dengan menerapkan cara merawat bulu kucing agar tidak rontok :
1. Kanker
Kondisi serius yang terjadi karena kucing mengidap kanker ialah alopecia paraneoplastik, artinya kerontokan bulu disertai gatal serta kulit yang lembab. Kondisi seperti ini terbilang masih jarang terjadi.
Pertumbuhan abnormal karena adanya pembelahan sel yang tidak bisa terkontrol juga bisa menjadi penyebab dari kerontokan pada bulu kucing.
2. Infeksi
Kucing yang mengalami kondisi infeksi dan menular seperti infeksi staph dan infeksi jamur seperti kurap akan membuat kucing mengalami kerontokan rambut cukup parah pada bagian yang terkena infeksi.
3. Alergi
Alergi bisa menjadi salah satu penyebab bulu kucing rontok. Apalagi jika kucing kamu mengalami alergi terhadap kutu yang bisa menggigit dan mengganggu kucing kemanapun kucing kamu pergi.
Jika kucing merasa terganggu dengan adanya kutu, ia akan menggaruk bagian yang gatal karena dihinggapi kutu, sehingga menyebabkan bulunya menjadi rontok.
4. Gangguan Endokrin
Kucing yang mengalami adanya ketidakseimbangan hormon, peningkatan kadar steroid dalam tubuhnya, akan membuat folikel bulu mati.
Dengan kadar hormon tidak normal tersebut, tidak memungkinkan untuk bulu dapat tumbuh kembali.
5. Efek Samping Obat
Saat kucing sakit, pecinta kucing akan memberikan obat yang sekiranya sesuai dengan penyakit kucing. Namun, pemberian obat harus tetap hati-hati karena akan berdampak pada kondisi fisik kucing yang lain jika kucing tersebut mengalami alergi atau tidak tawar terhadap obat-obatan.
Kondisi ini disebut prednison transdermal, dimana merupakan kondisi yang menyebabkan alopecia dan adanya pengeritingan pada daun telinga kucing.
Jika terjadi hal seperti ini, maka pecinta kucing harus menghentikan pengobatan tersebut. Kemudian, segera melakukan penanganan dasar untuk merawat bulu kucing agar tidak rontok.
Apabila pemilik kucing belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai cara mengobati penyakit serta penanganan untuk merawat bulu kucing supaya tidak mengalami kerontokan, sebaiknya segera membawa kucing ke dokter hewan.
Tanya Jawab Seputar Cara Merawat Bulu Kucing Agar Tidak Rontok
Apa penyebab bulu kucing rontok?
Penyebab bulu kucing rontok karena infeksi tidak sesering alergi, tetapi hal ini bisa terjadi. Kucing dengan kondisi menular seperti infeksi staph dan infeksi jamur seperti kurap dapat kehilangan rambut di area yang terkena.
Cara merawat kucing agar bulunya tidak rontok
Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok:
1. Cara Mengatasi bulu kucing yang rontok yaitu Pola makannya diubah
2. Bulu kucing disikat setiap hari secara teratur
3. Memberikan kandang khusus yang bersih untuk kucing
4. Kucing dimandikan minimal sebulan sekali
Berapa kali sebaiknya kucing dimandikan?
Jangan terlalu sering memandikan kucing dengan rutin. Bulu kucing dapat rusak jika terlalu sering dimandikan dan menimbulkan iritasi pada kulitnya. Bersihkan kucing secara total setiap kucing dimandikan. Dengan begitu kamu tidak harus terlalu sering membersihkan hewan kesayanganmu, dan mereka pun akan terhindar dari stres.
Apa penyebab bulu kucing rontok parah?
Kucing kekurangan vitamin A, E dan protin bila kucing mengalami kerontokan bulu. Berikanlah makanan khusus yang bergizi untuk kucing dan mengandung nutrisi tinggi. Ceklah kandungan nutrisi pada makanan kucing agar nutrisinya tercukupi. Akan tetapi jangan juga memberikan makanan berlebih pada kucing karena dapat menyebabkan bulunya rontok.
Bulu Kucing Rontok Apakah Berbahaya?
Namun, memelihara kucing bukan tidak ada risikonya bagi kesehatan. Salah satu penyebab penyakit dari kucing adalah bulunya yang mudah rontok. Pasalnya, mungkin saja terdapat bakteri yang menempel pada bulu kucing tersebut akibat ia bermain di lingkungan yang kotor.
Bulu kucing apakah berbahaya untuk manusia?
Fakta: Secara umum, bulu kucing yang sehat tidak membahayakan ibu hamil. Bahaya bulu kucing bisa terjadi jika kucing yang kamu pelihara mengalami infeksi toksoplasmosis. Penyakit ini disebabkan parasit yang disebut Toxoplasma gondii yang terdapat pada feses (kotoran) kucing yang sudah terinfeksi.
Penutup
Kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan, namun juga cukup rentan terhadap penyakit, virus, kutu, dan kotoran. Salah satu hal paling penting untuk menghindari kucing dari penyakit, virus, kutu, maupun kotoran adalah dengan membersihkan kandang dan memandikan kucing secara rutin.
Penyakit, virus, kutu, dan kotoran bisa menjadi penyebab terjadinya kerontokan parah terhadap bulu kucing. Tidak hanya itu, keempat hal tersebut juga bisa membuat kucing menjadi stress dan tidak nyaman.
Maka, pecinta kucing harus mengetahui dengan baik bagaimana menjaga kesehatan kucing dan merawat bulu kucing agar tidak rontok.
Baca Juga : 6 Cara Merawat Kucing Yang Cocok Bagi Kaum Pemula!
Comments are closed.