Cara budidaya ikan nila yang tepat akan menghasilkan panen yang melimpah. Dewasa ini banyak orang beralih membudidayakan nila karena permintaan pasar yang terus meningkat. Tahukah kamu bahwa nila memiliki kandungan yang baik untuk perkembangan tubuh anak, mencegah penuaan dini, dan membantu program diet karena banyak kalori dan sedikit lemak.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya seperti kualitas bibit, pemberian pakan, dan pemeliharaan sehingga terhindar dari penyakit. Yang perlu perhatian utama dalam budidaya ikan nila adalah penggunaan kolam. Ada berbagai jenis media dalam teknik budidaya ikan nila yang dapat digunakan untuk menampung ikan nila mulai dari ember, beton, kolam tanah, kolam terpal dan yang lainnya. Tentunya semua media memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing tergantung pada bagaimana kamu sebagai pembudidaya.
1. Cara Budidaya Ikan Nila di Ember
Salah satu media yang paling mudah digunakan adalah ember. Biayanya cukup murah dan dapat dipindah-pindah sesuai keinginan si pemilik. Yang dimaksud ember disini adalah drum plastik yang memiliki ukuran sekitar 200 liter. Jika memang ingin menggunakan ember yang tingginya sekitar 50 cm juga bisa dilakukan, akan tetapi hasilnya tidak akan memuaskan. Tahapan yang harus dilakukan yaitu:
Siapkan ember atau drum plastik
Jika menggunakan drum susunlah beberapa buah drum untuk pemasangan instalasi air. Air yang digunakan sebaiknya air tanah atau sumur, biasa juga air hujan, dan air sungai.
- Isi dengan air
Apabila menggunakan air dari perusahaan air minum maka harus diendapkan semalaman untuk menghilangkan kaporit dan bahan kimia lainnya. Isi air hanya sekitar 75% dari kapasitas total ember atau drum.
- Tempatkan filter kotoran lebih tinggi daripada drum
Cara budidaya ikan nila di ember yang baik harus menggunakan filter atau saringan. Filter kolam biasanya menggunakan arang kayu sebagai penyaring, batu zeolite berupa kerikil untuk mengendapkan kotoran, bioball berbentuk bulat berbahan plastik, busa penahan kotoran, dan juga karung untuk membungkusnya. Filter ini akan digunakan untuk menyaring kotoran ikan sehingga air tidak cepat kotor.
- Tempatkan pompa air di dalam kolam
Pompa untuk memutar air sehingga tetap terjaga kadar oksigen di dalam air yang mengalir. Pompa ini akan mengalirkan air menuju filter sehingga kotoran ikan nantinya akan tersaring.
2. Pelihara Ikan Nila di Kolam Beton
Jika menggunakan kolam beton akan menjadi kolam permanen yang tidak dapat dipindah-pindah. Terkadang alasan orang budidaya ikan nila di kolam beton karena kondisi tanahnya gembur, sehingga air mudah terserap dan tidak bisa membuat kolam tanah. Terkadang pembudidaya yang sudah mahir menggunakan kolam terpal ingin meningkatkan bisnisnya dengan memiliki kolam permanen.
Ada beberapa cara budidaya ikan nila di dalam kolam beton yaitu:
Tentukan ukuran kolam
Ukuran kolam penting untuk diperhatikan. Jika kamu mempunyai lahan yang luas maka dapat membuat kolam dengan ukuran 20 m x 10 m dan memiliki tinggi sekitar 1.5 meter. Kolam ini dapat ditempatkan dengan menggali tanah terlebih dahulu.
Jika tidak memiliki lahan yang luas maka dapat membuat kolam yang kecil dengan tinggi sekitar 75 cm. Perlu diingat bahwa kapasitas kolam beton adalah 50 ekor nila/m3.
Menyiapkan material
Penting untuk menyiapkan material seperti pasir semen, batu, batako, dan cat kolam. Perlu dicatat sebaiknya menggunakan material beton secara keseluruhan untuk menghindari kebocoran.
Pengerjaan pembuatan kolam: filter dan pompa
Setelah memikirkan ukuran kolam, maka pengerjaan dilakukan dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran yang diinginkan selanjutnya buat bak filter dan pasang pompa untuk mengalirkan air. Prinsip pompa dan filter sama dengan kolam ember sehingga kotoran tidak menumpuk dan ikan cepat besar karena adanya perputaran oksigen pada air kolam.
Mengecat kolam dan menghilangkan bau semen
Langkah terakhir cara budidaya ikan nila di kolam betonadalah dengan mengecat menggunakan cat kolam untuk menghindari bocor. Selain itu juga menghilangkan bau semen yang tersisa dengan menggunakan batang pisang dan didiamkan semalaman.
3. Budidaya Nila di Kolam Tanah
Penggunaan tanah liat yang tidak menyerap air merupakan solusi terbaik untuk membudidayakan nila. Kamu tidak perlu lagi menciptakan kondisi untuk pertumbuhan nila seperti renik dan plankton. Dalam cara budidaya ikan nila di kolam tanah, ikan juga akan lebih mudah beradaptasi dengan tanah. Dalam ternak ikan nila, kamu juga tidak perlu menambahkan filter air karena kotoran sudah mengendap di tanah dan terurai menjadi makanan ikan. Langkah yang dilakukan yaitu:
Gali sesuai ukuran yang diinginkan
Pertama-tama kamu perlu menggali kolam sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Ukuran kolam tanah untuk nila hampir sama dengan ukuran kolam beton.
Keringkan kolam
Setelah penggalian biarkan kolam kering terlebih dahulu bahkan lebih baik jika tanah di bawahnya sampai retak karena panas, akan tetapi jangan sampai tanah membatu. Jika diinjak, masih menyisakan tapak kaki kira-kira sedalam 2 cm. Pengeringan ini merupakan salah satu cara budidaya ikan nila yang baik untuk menghilangkan penyakit di tanah.
Tuangkan zat kapur
Pemberian zat kapur bertujuan untuk mengurangi kadar keasaman tanah. Dosis yang tepat yaitu sekitar 5 kg per 100 m2. Aduklah tanah dan kapur, usahakan agar masuk ke dalam tanah sekitar 10 cm.
Pemupukan
Gunakan pupuk kandang untuk membantu menumbuhkan plankton dan renik yang akan menjadi makanan ikan nila.
Langkah Selanjutnya Cara Budidaya Ikan Nila
Setelah memilih tipe kolam yang diinginkan maka kamu dapat mulai memelihara ikan nila. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya:
Aliri kolam dengan air
Setelah kolam siap, maka harus terlebih dahulu dialiri dengan air setinggi sekitar 10 cm. Biarkan selama2-3 hari lalu dilanjutkan dengan mengisi air hingga sekitar 1m atau hingga kapasitas tertinggi dari kolam ataupun ember.
Siapkan bibit ikan nila
Bibit ikan nila yang baik berukuran sekitar 4 cm dan harus memiliki ukuran yang sama. Jika ukurannya berbeda maka nila yang berukuran kecil akan kesulitan untuk bersaing memperoleh makanan dengan sejenisnya. Nantinya akan berpengaruh pada ukuran ikan nila berdasarkan umurnya.
Tebar benih
Cara budidaya ikan nila perlu memperhatikan penebaran benih. Caranya adalah dengan memasukkan bibit ke dalam ember tunggu hingga 10 menit. Selanjutnya tenggelamkan ke dalam kolam dan biarkan hingga bibit ikan keluar sendiri dari ember. Hal ini dilakukan agar ikan tidak stres berada di lingkungan baru.
Pemeliharaan dan pemberian pakan
Ikan nila harus diberi pakan secara teratur sekitar 2 atau 3 kali sehari. Kebutuhan pakan ikan nila sampai panen harus dicukupi juga nutrisinya. Berikanlah pakan yang mengandung nutrisi seperti karbohidrat, mineral, vitamin. Selain itu juga diperhatikan tingkat kekeruhan air dan rutin menjaga kebersihan kolam. Hal tersebut mempengaruhi juga dalam cara memelihara ikan nila supaya cepat besar.
Masa panen
Panen dilakukan setelah 3-6 bulan dengan berat ideal sekitar 500 gram seiring dengan pertumbuhan ikan nila.
Baca Juga: Beginilah Cara Budidaya Ikan Lele yang Mudah untuk Pemula
Tanya Jawab Seputar Cara Budidaya Ikan Nila
Berapa lama budidaya ikan nila sampai panen?
Ikan nila biasanya bisa dipanen setelah dua bulan, dengan ukuran 200 gram gram. Namun jika ingin mendapatkan bobot ikan yang lebih besar, bisa dipanen pada usia sekitar 5-6 bulan. Biasanya nila sudah berbobot 500-600 gram bahkan 1 kg untuk jenis ikan nila tertentu.
Langkah langkah budidaya ikan nila di kolam terpal?
Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal
1. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila. Ikan nila sebenarnya bisa dibudidayakan di berbagi media seperti kolam tanah, kolam semen, hingga akuarium.
2. Pembuatan Media Budidaya Ikan Nila
3. Pemilihan Bibit untuk Budidaya Ikan Nila
4. Penyebaran Bibit
5. Perawatan serta Panen
Berapa lama ikan nila menjadi besar?
Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.
Harga ikan nila 1 kg berapa?
Harga ikan nila di pasaran, kata Wahyu, saat ini berkisar antara Rp 30.000 – Rp 35.000 per kg. Sementara kalau dirinya menjual ke pedagang pasar atau rumah makan, harganya di kisaran Rp25.000- Rp27.000 per kg.
Berapa kedalaman air kolam untuk ikan nila?
Kolam harus dibuat dengan kedalaman kira-kira 50—75 cm supaya tersedia ruang yang memadai untuk ikan nila berkembang biak secara sempurna. Jika kedalaman kolam sudah mencapai 50 cm, Anda harus memadatkan dasar kolam dan dibuat tanggul di samping kolam yang dikuatkan dengan batu bata (batako).
Kenapa ikan nila di kolam terpal sering mati?
Penyakit yang membuat ikan nila mati disebabkan oleh kondisi kolam yang tidak baik. Kondisi kolam yang kotor, kekurangan oksigen, dan terlalu padat membuat ikan mudah terserang penyakit atau stress. Ikan nila yang stress biasanya akan berhenti makan hingga akhirnya berujung pada kematian.
Berapa ketinggian air kolam nila?
Air tidak boleh kelewat keruh. Air kolam dikatakan baik jika sinar matahari masih dapat menembus kedalaman 50 sentimeter. Namun, ketinggian air baiknya 80 sentimeter hingga satu meter. Ikan nila tidak boleh terpapar sinar matahari berlebih.
Penutup
Cara budidaya ikan nila yang dijelaskan tadi sangat mudah dilakukan oleh peternak pemula. Pada awalnya mungkin akan sulit memulai dan terjadi kegagalan panen. Misalnya banyak bibit yang mati, keseimbangan pakan, dan masalah lainnya. Silahkan terus mencoba dan jangan takut gagal. Karena budidaya ikan nila sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Comments are closed.