Mau Tau Cara Ternak Sapi Potong Yang Benar? Simak Panduannya Berikut!

Posted on
Taukah kamu jika saat ini usaha ternak sapi potong mulai banyak diminati. Khususnya yang menitikberatkan pada usaha penggemukan bukan pembibitan.

Taukah kamu jika saat ini usaha ternak sapi potong mulai banyak diminati. Khususnya yang menitikberatkan pada usaha penggemukan bukan pembibitan. Mengapa demikian? Sebab usaha penggemukan dinilai lebih menguntungkan daripada usaha pembibitan sapi potong yang dianggap kurang menguntungkan dari segi ekonomi.

Meskipun keuntungan yang diperoleh cenderung besar, namun bagi pihak yang kurang berpengalaman di bidang usaha ini bisa-bisa malah mengalami kerugian. Apalagi sapi termasuk hewan ternak yang cenderung sulit dirawat.  Jika dipakai untuk usaha agribisnis, ternak sapi juga bukan termasuk peluang usaha yang mudah.

Oleh sebab itu diperlukan langkah yang benar agar usaha ternak sapi yang digeluti dapat berkembang dengan baik. Nah, untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan di bawah ini ya!

Ternak Sapi Potong
Peternakan Sapi Potong

Cara ternak sapi potong

Sebelum memulai usaha ternak sapi ada beberapa langkah yang perlu kamu ketahui, antara lain yakni:

1. Tetapkan modal awal

Hal pertama yang perlu kamu siapkan adalah modal. Bagi para pemula biasanya masih ragu ataupun takut untuk mengeluarkan modal yang terlalu besar. Seharusnya kamu tak perlu khawatir akan hal itu, sebab nantinya kamu akan meraup pundi-pundi keuntungan yang berlipat-lipat dari modal awal yang telah kamu gelontorkan.

Anggaran yang pertama ini paling tidak harus bisa mencukupi kebutuhan yang diperlukan untuk beternak sapi potong yang akan kamu mulai kembangkan. Modal ini tak hanya sekedar anggaran dana, melainkan juga koneksi pertemanan antar peternak sapi.

Koneksi pertemanan ini sangat penting, sebab di situ kamu dapat memperoleh berbagai informasi tentang cara merawat serta berbisnis usaha sapi potong.

2. Pemilihan jenis sapi

Taukah kamu jika jenis sapi ternak terbagi menjadi bermacam-macam jenis yang nantinya akan menentukan juga untuk jenis jenis daging sapi yang akan dikonsumsi nantinya, yaitu:

Baca Juga :  Resep Susu untuk Anak Kucing yang Harus Kamu Ketahui
Ternak Sapi Potong Ongole
Ternak Sapi Potong Ongole

Sapi Ongole

Sapi yang berasal dari India ini termasuk usaha ternak sapi potong yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia lho. Ada 2 jenis sapi Ongole yang paling digemari yaitu sumba Ongole dan peranakan Ongole. Jenis sapi ini sangat mudah dikenali karena warna kulitnya putih, di sekitar kepala berwarna abu-abu gelap. Selain itu sapi ini mempunyai postur tubuh panjang, leher pendek serta kaki yang panjang.

Sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada iklim tropis, akan tetapi pertumbuhannya cenderung lebih lambat. Jenis sapi ini akan mencapai dewasa setelah berumur 4-5 tahun. Oleh karena itu banyak para peternak yang menyilangkan sapi Ongole dengan jenis sapi yang lainnya.

Ternak Sapi Potong Bali
Ternak Sapi Potong Bali

Sapi Bali

Sapi Bali pada mulanya tubuhnya berwarna coklat, tetapi seiring bertambahnya usia warna tubuhnya akan berubah menjadi semakin gelap. Sapi Bali cukup banyak digemari sebagai ternak sapi potong yang baik karena tekstur dagingnya yang lembut serta lemak yang terkandung tak begitu banyak.

Namun, sapi jenis ini hanya cocok dibudidayakan untuk ternak sapi potong pada daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 100 meter pdl, seperti di daerah Sulawesi, NTT, NTB dan Bali.

Ternak Sapi Potong Impor
Ternak Sapi Potong Impor

Sapi Impor

Sekarang ini didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga memungkinkan sapi-sapi yang berasal dari negara sub tropis seperti Amerika dan Eropa dibudidayakan  di tanah air.

Sapi-sapi impor tersebut juga mempunyai beberapa keunggulan yang belum tentu dimiliki oleh lokal. Adapun keunggulan sapi impor tersebut seperti dalam hal ukuran tubuh serta pertumbuhan daging.

Sapi impor yang paling populer untuk ternak sapi potong yaitu sapi Aberdeen Angus dari Skotlandia, sapi Simenta dari Swiss dan sapi Limosin dari Perancis.

Setelah kamu mengetahui berbagai jenis sapi lokal dan impor, maka selanjutnya kamu dapat menentukan jenis sapi mana yang akan kamu budidayakan. Apabila kamu memilih sapi jenis lokal, kamu membutuhkan ketelatenan yang lebih dalam perawatannya. Mengapa? Sebab pertumbuhan dan perkembangan sapi lokal cenderung lebih lama. Namun, jenis sapi lokal memiliki keunggulan yaitu kualitas daging yang bagus.

3. Menyiapkan kandang

Ketika kamu hendak menyiapkan kandang sapi, maka hal yang perlu diperhatikan adalah luas tempat. Karena kadang sapi yang disiapkan juga harus sesuai dengan jumlah sapi yang akan kamu kembangbiakkan.

Untuk kandang yang dapat menampung 25 ekor sapi, biasanya peternak memerlukan modal sekitar Rp. 50 juta. Sebagai lokasi kandang, usahakan kandang sapi dibuat jauh dari pemukiman penduduk yaitu dengan jarak minimum 10 meter. Selain itu sinar matahari juga harus bisa menembus masuk ke dalam kandang supaya suhu kandang tetap stabil.

Baca Juga :  Cara Merawat Anak Kucing Dengan dan Tanpa Induk

4. Membuat kandang

Beragam posisi kandang bisa kamu buat, seperti posisi satu baris sejajar, dua baris yang saling berhadapan, dua baris saling berlawanan, ataupun posisi saling mengelilingi. Biasanya hal itu juga tergantung pada jumlah sapi yang hendak dikembangbiakkan.

Jangan lupa kamu juga harus memberikan lubang ventilasi pada kadang ternak sapi potong, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam kandang sehingga kandang sapi tidak lembab.

5. Memilih bibit sapi

Cara untuk memilih bibit sapi potong yang mempunyai kualitas unggul, dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri berikut ini:

  • Bakalan sapi mempunyai silsilah yang jelas serta diketahui apa saja sifat-sifat yang dimilikinya.
  • Tidak cacat, kulit dan bulu sapi mulus dan tidak rontok, serta tidak terdapat parasit.
  • Mata cerah, bersih, tidak berair dan tidak terdapat kotoran pada mata.
  • Pernapasan baik, hidungnya tidak keluar lendir.
  • Kukunya bagus dan bila disentuh tak terasa panas, serta tidak terjadi bengkak.
  • Tidak ada bekas mencret pada bagian dubur atau tidak ada gejala diare.

6. Pemberian pakan

Untuk mendukung proses pertumbuhan serta pemeliharaan sapi potong agar lebih optimal dan cepat, maka sapi harus diberi pakan dengan cara yang tepat. Ada beberapa jenis pakan ternak sapi potong yang berpengaruh pada cara penggemukan sapi potong, antara lain yaitu:

Pakan konsentrat

Pakan konsentrat juga biasa disebut sebagai pakan penguat. Pakan ini terdiri dari biji-bijian, umbi-umbian, serta beragam jenis limbah yang berasal dari hasil pertanian.

Pakan berserat

Yang termasuk pakan berserat adalah rerumputan, leguminosa, serta jenis tanaman yang lainnya. Selain itu juga termasuk limbah pertanian, seperti daun kacang tanah, jerami padai, jerami jagung, pucuk tebu dan sebagainya.

Pakan tambahan

Pakan tambahan yang biasanya digunakan untuk ternak sapi potong dapat berupa vitamin, mineral, urea, enzim, antibiotik dan lain-lain. 

7. Perawatan umum

Beberapa perawatan yang perlu dilakukan secara rutin agar dapat sapi dapat berkembang dengan baik, yaitu:

Hal ini bertujuan untuk menjaga kekebalan tubuh sapi, supaya sapi tidak gampang terkena penyakit.

  • Membersihkan kotoran pada kandang.

Langkah ini perlu dilakukan setiap hari atau dua hari sekali. Apa tujuannya? Untuk meningkatkan kesejahteraan sapi, agar sapi selalu tampak sehat, terhindar dari stres dan bebas penyakit.

Baca Juga :  Pecinta Kucing Wajib Tau 4 Makanan Untuk Kucing Bulu Rontok

  • Memandikan sapi.

Sapi harus dimandikan minimal 2 atau 3 hari sekali. Kamu dapat menyikat tubuh sapi hingga bersih agar kotoran dan bibit penyakit yang menempel pada tubuh sapi bisa lenyap.

Ternak Sapi Potong
Ternak Sapi Potong

Tanya Jawab Seputar Ternak Sapi Potong

Berapa tahun sapi siap potong?

Sapi betina siap bunting setelah umur dua tahun, pada masa produktif melahirkan anak selama tujuh tahun. Setelah masa produktif habis sapi betina diperuntukkan sebagai sapi potong, sedangkan sapi jantan siap potong setelah umur tiga tahun.

Ternak sapi apa yang menguntungkan?

Peternakan sapi merupakan salah satu prospek maupun peluang bisnis yang sangat menjanjikan dalam jangka panjang. Pasalnya, kebutuhan daging sapi tidak mengenal ruang dan waktu, sehingga menghasilkan omset yang luar biasa, baik satuan ekor maupun daging potong.

Berapa kebutuhan hijauan untuk sapi potong?

Misalnya seekor sapi dengan bobot badan 200 kg membutuhkan hijuan setiap hari sebanyak : 10% x 200 kg = 20 kg hijauan. Hijauan tersebut dapat diberikan dengan komposisi : 70% x 20 kg = 14 kg rumput dan 30% x 20 kg = 6 kg legum.

Berapa kali sapi diberi minum?

Sapi dan kerbau memerlukan 25 sampai 40 liter air per ekor per hari. Kambing dan domba memerlukan 1 sampai 3 liter. Air minum ini harus bersih. Hewan harus diberikan minum setiap saat, baik secara diangkut ke kandang, pada tempat hewan diikat ataupun di padang rumput.

Berapa umur sapi maksimal?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata umur peternak sapi Peranakan Brangus (48,33 tahun) tertinggi dibandingkan peternak sapi PO (46,2 tahun), peternak sapi Peranakan Limousin (44 tahun), dan peternak sapi Peranakan Simmental (42,29 tahun) ( tabel 1).

Sapi umur 4 bulan wajib diberi apa?

Pedet umur 1-4 hari diberikan kolostrum dengan jumlah 1,5-2 liter setiap harinya; pedet umur 1-8 minggu diberikan susu sebanyak 3,5 liter per hari dan pakan konsentrat 0,25 kg setiap harinyaserta pakan hijauan 0-3 kg; pedet umur 3-4 bulan diberikan susu 2 liter per hari, pakan konsentrat dan hijauan mulai ditambah.

Berapa penghasilan peternak sapi?

Perkiraan Pendapatan Ternak Sapi

Misalnya satu ekor sapi dihargai Rp 25.000.000,-, dikali 5 = Rp 125.000.000. Kotoran sapinya 20 kg per hari x 30 x 5 ekor = 3.000 kg. Dengan estimasi harga per kg kotorannya adalah Rp 1.500,-, maka kotorannya akan mendapatkan uang sebesar 3.000 x Rp 1.500,- = Rp 4.500.000.

Penutup

Itulah langkah-langkah cara ternak sapi potong yang telah kami sampaikan. Kira-kira apakah kamu tertarik untuk mencoba usaha yang satu ini?

Baca Juga: Pelajari Ilmu Cara Ternak Kambing dari 0 Sampai Sukses